Sabtu, 06 Oktober 2012

Assalamu'alaikum Warohmatullaahi wabarakatuuh.

Salam Pramuka !!!
SATYAKU KUDHARMAKAN, DHARMAKU  KUBAKTIKAN,

Salam sillaturrahim kami sampaikan kepada kakak-kakak pembina Pramuka gugus depan MI Ma'arif NU Maduran, binaan MWC LP. Ma'arif NU se -Wilayah Maduran, semoga Allah Subhanau   wata'ala selalu meridlohi aktifitas kita semua,. Amiin.

Untuk mempererat tali silaturrahim antar pembina pramuka di tingkatan Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif NU se-Wilayah Kec.  Maduran , maka kami Pengurus MWC  LP. Ma'arif NU mengharap dengan hormat kepada Bapak / Ibu Kepala MI Ma'arif NU agar mendelegasikan seorang pembina Pramuka untuk menghadiri pertemuan pembina pramuka  yang akan dilaksanakan besok :

Hari            : Senin

Tanggal       : 8  Oktober  2012
Pukul          : 13.00     WIB.
Tempat       :  Kantor  MWC NU Maduran
Keperluan   :  Pembentukan Forum Pembina Pramuka MI Ma'arif NU Maduran

Catatan       : Mengingat pentingya acara mohon hadir tepat waktu, dan berpakaian Pramuka Lengkap

Demikian Undangan kami, atas perhatian dan kehadirannya kami ucapkan banyak terima kasih.

Wallauhul Muwaffiq ilaa Aqwaamithaariq
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


                                                                                                         Maduran, 6  Oktober  2012
                                                                                                         Ketua MWC LP. Ma'arif NU
                                                                                                         Maduran - Lamongan

                                                                                                             ttd.


                                                                                                         MULYO TAMBI, S.Ag


Selasa, 20 Maret 2012

DZIKRO MAULIDIR ROSUL SAW.

Lamongan, sekitar 5.000 jamaah pecinta sholawat tumplek blek di masjid Jami' Parengan Kec. Maduran Kab. Lamongan prop. Jawa Timur. dalam acara DZIKRO MAULIDIR ROSUL SAW. pada hari Ahad legi, 18 Maret 2012. Acara Dizkro Maulidir Rusul SAW tersebut dihadiri  sekitar 5.000 jamaah dan hadir pula para Habaib, masyayikh alumni santri  dari  Al 'Alim Al Allamah Al Habib Abuya Muhammad bin Alawy Al Maliki  Al Hasani ( Makkatul Mukarromah ).

Acara Dizkro Maulidir Rusul SAW di desa parengan Kec. Maduran Kab. Lamongan ini telah dirintis oleh KH. Ali Imron Muhammad selaku pemangku pondok pesantren Nuur Al-Anwar desa Parengan Kec. Maduran sejak beliau pulang dari Makkatul Mukarromah  beberapa tahun yang lalu, acara ini biasa dimulai dengan safari dzikir dan sholawat dari musholla ke musaholla setiap malam senin dibulan Robi'ul Awal/Maulud hingga puncak kegiatan diadakan dimasjid Jami'.

Bershalawat berarti mengikuti perintah Allah seperti yang diperintahkan oleh Allah dalam Surat Al Ahzab ayat 56, yang berbunyi:

"Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikatNya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman bershalawatlah kamu sekalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."

Dari ayat di atas jelas bershalawat kepada Nabi adalah suatu anjuran bahkan sebagian ulama berpedapat bahwa bershalawat itu adalah wajib bagi umat Islam. Shalawat dipercaya penghantar doa kaum muslimin. Doa yang tidak diawali oleh ucapan shalawat tidak akan sampai kepada Allah. Oleh karena itu di setiap doa, selalu diawali dan diakhiri oleh ucapan shalawat kepada Nabi.

Shalawat yang diucapkan oleh muslim yang suci hatinya akan membawa manfaat diantaranya adalah :

1. Agar derajatnya diangkat
2. Bershalawat 1 x ditulis sebagi 10(sepuluh) kebaikan
3. Menghapus 10 (sepuluh) keburukan
4. Memudahkan terkabulnya doa
5. Mendapatkan syafaat dari Nabi di akhirat nanti.
6. Dapat menutupi aib diri dan mengharap ampunan
7. Menempati kedudukan shodakoh.
8. Menyebabkan tertunaikannya kebutuhan hidup
9. Bisa menghapus kefakiran pembacanya

dan masih banyak lagi manfaat dari membaca shalawat atas Nabi.

Mengingat begitu banyaknya manfaat dari membaca shalawat, maka para muslimin dan muslimat, hendaknya membiasakan diri untuk membacanya kapan saja di mana saja asal bukan di tempat yang dilarang.

Biasakan lah membaca shalawat setiap selesai sholat lima waktu. Tidak ada hitungan untuk membacanya. Terserah kepada Anda. Semakin banyak semakin baik.







PEMECAHAN REKOR MURI, PENULISAN 11.252 PUISI OLEH SISWA LP. MA'ARIF NU LAMONGAN


Lamongan - Rekor MURI untuk penulisan puisi yang sebelumnya dipegang Makassar dengan jumlah peserta 5.344 akhirnya tumbang. Kali ini, yang menumbangkan rekor MURI untuk penulisan puisi dengan jumlah terbanyak adalah LP Maarif Lamongan.

LP Maarif Lamongan mampu membuat acara penulisan puisi dengan jumlah peserta mencapai 11.252 peserta, Senin (9/1/2012). Pembuatan puisi itu digelar di Stadion Surajaya Lamongan dan piagam penghargaan dari MURI diserahkan oleh General Manager MURI, Paulus Pangkah.

Selain itu hadir sebagai saksi penyerahan piagam MURI Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim Sirmaji, Ketua PCNU Lamongan Habib Husein Al Hadad dan Ketua LP Maarif Pusat.

Ketua LP Maarif Lamongan, Imam Ghozali mengatakan, pembuatan puisi ini melibatkan semua elemen pendidikan yang ada di LP Maarif Lamongan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini hingga SLTA.

"Kami memberi waktu kurang lebih 2,5 jam untuk menulis puisi ini," kata Imam Ghozali kepada wartawan di lokasi.

Ghozali menuturkan, pembuatan puisi ini dilakukan sebagai salah satu cara agar LP Maarif bisa lebih dikenal dan memberi kebanggaan tersendiri bagi warga LP Maarif dan NU secara umum.

Sementaran General Manager MURI, Paulus Pangkah mengaku rekor pembuatan puisi dengan jumlah peserta mencapai 11.252 ini berhasil mengalahkan rekor penulisan puisi terbanyak sebelumnya, yakni Trans Studio Makassar yang berlangsung 29 April 2011 dengan peserta sebanyak kurang lebih 5.344.

"LP Maarif telah mencatatkan diri di MURI dengan rekor ini dan kami berikan piagam penghargaan kepada pemrakarsa acara ini," ujarnya.

Beberapa syarat yang harus dilakukan dalam pemecahan rekor ini, kata Paulus, adalah puisi yang dicatat bukan puisi yang berisi umpatan, kata-kata kotor dan juga puisi yang mengandung SARA.

Sedangkan, salah satu peserta, Fitri mengaku senang bisa mengikuti penulisan puisi ini. Pasalnya, dirinya bisa mengekspresikan diri dengan menulis puisi.

"Tadi saya menulis puisi tentang harapan agar Indonesia bisa semakin makmur dan aman," kata Fitri siswi MI LP Maarif ini.